-->

Memoria, Kumpulan Puisi Mario F Lawi

Memoria, Kumpulan Puisi Mario F Lawi
By:Mario F Lawi
Published on by Indie Book Corner


Buku ini berisi 133 puisi Mario F Lawi yang ditulis dalam rentang 2004-2013. Buku ini berbicara tentang hati penyairnya yang jatuh cinta–dalam pengertian yang luas. Mario F Lawi adalah salah satu penyair muda yang paling banyak dibicarakan belakangan ini. Puisi-puisinya yang khas, dengan diksi khas latar belakang tanah kelahirannya NTT dan kehidupan Greja, ia menawarkan puisi-puisi yang cenderung baru baik dalam bentuk, penulisan dan pilihan diksi. Menurut Dicky Senda, Mario adalah generasi baru sastra NTT, setelah angkatannya Mezra Pellondou dan Maria Matildis Banda yang sudah diakui secara Nasional. Sebelum mereka, tentu saja, ada nama-nama yang tak bisa kita lupakan, Gerson Poyk, Umbu Landu Parangi, John Dami Mukese, dll. Tak berlebihan memang jika penyair seangkatannya ini mendaulat mahasiswa ilmu komunikasi univ. Undana ini, sebagai generasi baru penyair NTT. Kekuatan puisi-puisinya (tema, diksi, dsb), juga keluwesannya bergaul dengan sastrawan-satrawan membuat ia banyak diperbincangkan di dunia sastra Indonesia. Fakta bahwa Mario masih muda (kelahiran 18 Februari 1991) pernah mengenyam pendidikan di SMU Seminari, kini sudah menjadi mahasiswa ilmu komunikasi, menjabat sebagai pemred sebuah jurnal sastra yang sudah terdaftar resmi di LIPI, tergolong pribadi yang sangat terbuka untuk berdialog dan tak kalah penting, adalah seorang muda kutu buku! Semuanya pasti memiliki peranan yang besar bagi perjalanan kepenyairannya. Beberapa penggalan puisi Mario dalam buku Memoria sbb: Tobat, 1 Kepadamu hujan… Kutitipkan seluruh bianglala malamku Aku sudah penat dengan cerianya Aku sudah bosan dengar tawanya Nyanyian angin… Semarakkan melodi-melodi cahaya Buat apa ceria jika Yahweh menutup pintuNya? Desiran ombak Guncangkan tempayan tubuh ini… Tumpahkan rohku Buat aku memohon di ujung jalan Ya Elohim… Palingkan aku ke nirwanaMu (Oepoi, Januari 2006) ——————————— Tanahmu Api Dari jerit kemilau cinta, kugali sebongkah hati yang kini tertanam di dadamu. Sebuah api yang lupa nyala berdebar di dadamu menggemuruhkan bait pada jemari puisi yang menyisir hitam rambut negeriku. Tanahmu lampau berubah api sebab kauurai serat kelam masa depan negeriku. Pada padam, kamboja bermekaran lalu rintihnya gelisah. Kandil-kandil malam menanti lilin seperti nyeri hatimu menanti nyanyi. Dan lagu itu cuma aku. Maka menjeritlah siang karena sulut embun menyalakan dendam pagi pada matahari. Kita selalu bertemu di jalan yang pernah ditempuh episode perpisahan. Tapi kau tak mau tahu sebab pohon jiwa yang tumbuh di lubuk hatimu telah membilurkan kuning mata api yang mengedipkan debar hatimu. Kau ingin bertahan pada pemaknaanmu sementara aku masih menyandarkan keluh segala kesah bahwa kita cuma api yang tak tahu mengarahkan nyala dan debar hati kita telah jadi lautan. Tapi satu hal yang selalu kuingat adalah kau selalu menyalakan jiwa di dalam apiku yang biru. Lalu di tanahmu yang api kutancapkan sebuah prasasti yang akan terus berdiri atas nama kita; kau dan aku. Tapi mungkin akulah prasasti yang menanti aksara-aksara pahatan tanganmu. (Oepoi, November 2007)

This Book was ranked at 40 by Google Books for keyword Puisi.

Book ID of Memoria, Kumpulan Puisi Mario F Lawi's Books is _5k5DwAAQBAJ, Book which was written byMario F Lawihave ETAG "Cqb4yi9PDjs"

Book which was published by Indie Book Corner since have ISBNs, ISBN 13 Code is and ISBN 10 Code is

Reading Mode in Text Status is false and Reading Mode in Image Status is false

Book which have " Pages" is Printed at BOOK under Category

This Book was rated by Raters and have average rate at ""

This eBook Maturity (Adult Book) status is NOT_MATURE

Book was written in id

eBook Version Availability Status at PDF is trueand in ePub is false

Book Preview


Share this: